Saturday, May 10, 2014

Cerpen : Cintaku Terbalas Setelah Kepergiannya

Karya : Luh Herma Risthayani
Judul : Cintaku Terbalas Setelah Kepergiannya

Cintaku Terbalas Setelah Kepergiannya
Sepulang sekolah aku mampir ke toko buku dan tak sengaja kulihat dia bergandengan dengan wanita lain dengan begitu mesranya 6 bulan kami menjalin tali percintaan, ku kira dia yang terbaik. Ku akhiri hubungan ini karena dia menghianati cintaku yang begitu tulus padanya. Awalnya aku berfikir tidak ada penggantinya, tapi aku harus move on bagaimanapun caranya! Walaupun berat tapi aku akan berusaha. Yeah! 8 bulan berlalu, aku masih setia dengan kesendirianku, bukannya belum bisa move on, tapi belum menemukan orang yang yang tepat untuk mengisi kekosongan hatiku. 

Aku mengenalnya lewat blackberry messenger, namanya Darma. Dia orangnya asik, perhatian dan sangat mencintai budaya bali. Dia seperti seorang kakak bagiku tapi ada sedikit bumbu kelebihan. Kami memang belum pernah bertemu, tapi dari foto yang kulihat dia “Handsome”. Dia tertarik padaku dan akupun tertarik padanya dan kami memutuskan untuk bertemu di MC.Donalds. Dan saat ku melihatnya, dia jauh lebih tampan dari fotonya, 1000 WOW!! Aku berharap bisa memiliki hubungan lebih dari seorang kakak. 

“kamu cantik loh dik, heheh” 
“ah masak sih? Makasi” 
“mau pesen apa dik? Kakak yang bayarin ya?” 
“kita kan baru bertemu, gak enak dong” 
“gak apa-apa adik sayang” Oh god, aku mencintainya! Dia adalah pria yang pas dan sesuai dengan kriteria pria yang aku idam-idamkan. 
Tetapi entah kenapa seminggu setelah pertemuan pertama kami aku merasa dia sangat berbeda, dia tidak pernah Nge-chat atau SMS aku duluan, selalu aku dan aku. Aku tau dia tipe pria yang sibuk, selain dia sibuk mencari kampus yang cocok untuknya , dia juga sangat banyak panggilan job nya , entah itu (megamel, mekidung, atau ngerindik). Tapi walaupun begitu aku tetap berfikir positif dan belajar mengerti dia. 

Hari demi hari berlalu, dia hilang kabar. Sms, BBM, dan telfon ku tidak pernah di respon. Huh aku masih berharap padanya Tuhan ! Bagiku dia seperti seorang malaikat yang Engkau kirim untuk membuat hidupku berwarna. 1,5 tahun dia tidak pernah ada kabar, namun aku selalu menunggunya dengan harapan yang tidak pasti. Bagiku dia akan selalu menjadi Arjunaku.

Ujian Nasional sudah ku lalui beberapa detik yang lalu, huh lega rasanya. Aku pun pulang dengan wajah lusuh dan kelelahan. Sesampainya di rumah ponselnya bergetar dan berisi pesan singkat dari Darma. 

“Hey” 
“Hey juga, tumben ada kabar?” 
“hehe, iya nih. Kamu lagi apa? I miss u dik” 
“lagi diem aja nih kak.. ah masak? Kalo kangen kenapa menghilang gitu aja?” 
*gak di bales 1,5 bulan menunggu pengumuman kelulusan, dan akhirnya aku lulus dan memutuskan kuliah di perancis dan mengambil jurusan “Designer" dan Aku memutuskan memberi tahu Darma melalui pesan singkat. 
“Hey kak, aku mau kuliah di perancis nih, besok pagi aku udah berangkat,, good bye.. always remember you” 
“hah? Kamu yakin? Bisa ketemu sekarang gak di mangrove sebagai pertemuan terakhir?” 
“hmm, oke deh.. aku mau siap - siap dulu ya” 

Aku mempersiapkan diri dengan penampilan terbaik dan terakhirku kepada Darma “sang malaikatku” 45 menit aku sudah tiba di manggrove, tapi tidak terlihat setitik pun sinar dari wajah Darma. Aku menunggu cukup lama dan akhirnya aku melihatnya. Style dia sangat cool dengan mengenakan kemeja dan celana jeans panjang. Kami berjalan menyusuri hutan mangrove. Dia merangkulku dan kemudian memelukku erat-erat dan berkata. 

“Haruskah kamu pergi?” 
“Iya kak, ini demi cita-citaku” 
“Kapan kamu kembali?” 
“3,5 tahun mungkin” 
“aku bakal menunggumu 3,5 tahun lagi, aku sayang kamu Ema” 
“me to” Setelah percakapan kami selesai, dia melepaskan pelukannya dan berkata. 
"Aku boleh minta sesuatu gak?"
“hmm, apa itu kak?”  Tanpa pikir panjang dia mencium bibirku dengan lembut, dan itu adalah ciuman pertamaku :). 


Hari ini adalah hari yang benar - benar istimewa dalam hidupku, tapi sayangnya dia tidak mengutarakan perasaannya, tapi yaudahlah, STILL LOVE YOU. Waktu terasa singkat, 15 menit lagi keberangkatanku ke perancis sudah dimulai, yeah! I’m ready! Tak lama kemudian aku melihat sesosok pria berlari-lari dan memangilku. 

“Ema! Tunggu sebentar!” 
“kenapa kak?” 
“ini sweater dan alamat rumah kakak, kakak berharap 3,5 tahun kemudian kamu berkunjung ke rumah” “iya..Terima kasih kak, aku berangkat dulu ya” 

Keberangktanku dimulai, dalam hati aku berkata “GOOD BYE BALI, GOO BYE INDONESIA, GOOD BYE TO DARMA SAMPAI JUMPA 3,5 TAHUN LAGI”.
Akhirnya aku tiba di kota paris (perancis), sungguh Negara indah dengan musim dingin yang menusuk tulang. ku awali hari pertamaku di apartemen dan merapikan semua barang-barangku dan setelah itu istirahat untuk memulai hari padatku besok. Hari-hari ku jalani dengan ceria karena sahabat baruku yang bernama Alisa, dia cantik, cerdas, dan memiliki selera fashion yang tinggi. Dia sahabat terbaikku. Hari demi hari berlalu, aku sangat merindukan darma. Selama aku di paris, aku tidak pernah ada kontak lagi dengan Darma. Ingin rasanya ada di dekatnya lagi. Darma tidak tergatikan oleh waktu, walaupun banyak cinta yang mendekat, kutolak mereka dengan cara halus dan tidak menyinggung. Alisa selalu menyuruhku mencari pria lain, namun aku selalu mengatakan “Only Darma in my heart Alisa”. 

Tak terasa 3 tahun sudah aku menempuh pendidikan di Paris tanpa pulang kerumah selama itu. Huh kangen orang tua, adik, dan Darma tentunya. “semangat Ema! 6 bulan lagi” gumamku. Akhirnya hari-hari yang telah kunantikan telah tiba “acara Wisuda”. Ibu, ayah, dan adik akan ke perancis untuk menghadiri acara tersebut. Seusainya acara tersebut, kami sekeluarga berencana pulang ke Indonesia untuk merayakannya. Dan pada akhirnya sampailah kami sekeluarga di Indonesia, tepatnya di provinsi Bali. Sesampainya disana , keluarga besar dan teman-teman telah sibuk mempersiapkan acara tersebut. senang , sedih, terharu, perasaan tersebut campur aduk jadi satu. Namun yang ku pikirkan saat ini adalah, Darma mana? Kok gak ada disini? Apakah dia tidak merindukanku? Tapi yaudahlah, mungkin dia lagi sibuk. Malam hari aku tidak bisa tidur, rasanya tangan ini gatal ingin SMS dan BBM Darma. “Hey kak” *gak dibales Aku telfon nomernya gak aktif lagi, KECEWA! Akhirnya keesokan paginya aku berniat ingin mengunjungi rumah Darma karena aku telah berjanji padanya akan mengunjungi setelah menyelesaikan pendidikanku. Aku bersiap-siap dan mengenakan dress terbaikku karena ingin menemui Darma orang terspesial dalam sejarah hidupku. Berbekal alamat rumah yang ia berikan 3,5 tahun yang lalu aku berusaha mencari alamat rumahnya dan tak lama kemudian aku mendapati rumahnya yang begitu sederhana. 

“tok tok tok (suara pintu)” Keluarlah wanita setengah baya dan berkata “cari siapa ya?” 
“darma ada buk?” Tiba-tiba saja wajah ramah wanita tersebut seketika jadi lusuh dan terlihat sedih “dengan siapa?” 
“Ema buk” 
“ohh Ema, sini masuk dulu” 
“iya buk” 
“mau minum apa nak?” 
“air putih aja buk” 

Datanglah ibu tersebut dengan membawa segelas air putih 
“darma sering cerita tentang kamu loh nak, dia sangat ingin melamarmu, dia sangat mencitai mu nak, dia selalu berkata kepada ibuk jika kamu adalah wanita terbaik yang pernah ia kenal ” (expresi yang sedih dan mata berkaca-kaca) 
“Loh kenapa sedih buk? Darmanya mana buk?” 
 “Darma udah pergi kehadapan Tuhan 2 tahun yang lalu nak dan dia menitipkan ini untukmu” (seketika air mata ibuk tersebut menetes) 
“Hah? Maksudnya buk?” Ibuk tersebut menceritakan secara rinci tentang Darma.  Air mataku menetes tak terkendali sekaligus tak percaya setelah ibuk tersebut menceritakan semuanya. Aku pun langsung pulang setelah ibuk tersebut selesai bercerita. Sesampainya di rumah ku buka box yang diberikan tadi, isinya dress, cincin, dan selembar surat. Kubaca surat tersebut yang isinya.
Dear : Ema Natali Pradnya Paramitha


Aku sangat mencintaimu Ema. Maaf jika lewat surat ini aku mengungkapkan perasaanku. Aku hanya tidak ingin kamu merasakan kesedihan yang mendalam jika aku mengungkapkan perasaanku sebelum kamu pergi ke Perancis. Aku mengidap penyakit ginjal sejak aku lulus SMA. Aku tidak ingin pendidikanmu terganggu karena kamu memikirkan penyakitku. Aku berencana ingin melamarmu saat kepulanganmu dari perancis. Namun Tuhan berkendak lain. Aku tidak punya harapan hidup lagi. Aku harap kamu tidak menyesal kenal denganku. Maaf sebelumnya. Really Love u 
Love

Darma Susila

Hatiku beku dan mati rasa Ohh Tuhan, kenapa? Kenapa kau ambil dia ? Haruskah ini terjadi?


Biodata Pembuat Cerpen

Nama              : Luh Herma Risthayani
Tanggal Lahir   : 03 – 11 – 1997
Hobby             : Menulis Cerpen
Cita – cita        : Designer
Sekolah           : SMKN 1 Kuta Selatan
Kelas               : X MM 2

4 Comentar

keren ceritanya, sampek menyentuh pembaca..
lanjutkan

Sip dah, Terima kasih sudah berkomentar..
Saya Lanjutkan.. :)

Ceritanya Keren Gan Pas banget dengan suasana hening begini :)

Ahahahaha :D Terima kasih atas komentarnya, dan jangan lupa mampir lagi ya. :)

Terimakasih telah memberikan komentar yang sesuai dengan artikel dan komentar anda sangatlah membantu.

close
close